Administrasi dan Manajemen
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Berbicara
tentang Administrasi dan Manajemen maka kita akan terbayang pada suatu sistem yang tak dapat dipisahkan,
karena dalam Administrasi sudah menjadi
suatu keharusan ada Manajemen dan begitu juga pada manajemen tidak dapat
terlepaskan dari Adminisatrsi. Dan pada abad modern
ini tidak ada sesuatu yang amat terpenting kecuali Administrasi dan Manajemen, suatu negara yang beradab, pemerintahan akan dapat berlangsung dari peradaban
itu sendiri sangat tergantung dengan
kemampuan warga dan pimpinannya membina dan mengembangkan Administrasi dan
Manajemen, karena Administrasi dan Manajemen akan mampu memecahkan masalah-masalah masyarakat modern di zaman sekarang
ini.
Revolusi politik dan sosial akan
timbul dan dapat di
selesaikan dengan Administrasi dan Manajemen, maju atau mundurnya suatu negara,
berkembang dan terbelakangnya suatu
peradaban, aman atau kisruhnya bangsa-bangsa
di dunia ini tergantung pada baik buruknya Administrasi dan Manajemen
yang di miliki.
Dari pandangan diatas jika kita terima, maka kita
dapat menyimpulkan untuk sementara bahwa suatu bangsa dan suatu negara
akan dapat mencapai kemajuanya dalam berbagai aspek kehidupan tidak mempunyai pilihan lain selain dari pada mengutamakan
pembinaan serta pengembangan administrasi dan manajemen yang sesuai dengan faktor lingkungan bangsa dan negara itu sendiri.
Era sekarang ini adalah era Administrasi dan Manajemen, karena disemua kebijakan dan keputusan
baik dibidang Politik, Ekonomi, Kebudayaan,
Militer dan lain-lainya dan di semua
jenis organisasi baik organisasi
kecil maupun
organisasi besar
dijalankan dengan
Administrasi
dan Manajemen, sehingga Administrasi
dan Manajemen adalah suatu kebutuhan utama yang tak dapat dipungkiri lagi keberadaan dan
kegunaanya.
BAB II
PENGERTIAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
PENGERTIAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
A. Administrasi
Administrasi dalam tulisan ini didepenisikan
sebagai keseluruhan proses kerjasama antara
dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumya. Ada beberapa hal yang terkandung dalam
depenisi di atas, pertama-Administrasi
sebagai seni adalah suatu proses yang diketahui hanya permulaanya sedang
akhirnya tidak ada. Kedua-Administrasi mempunyai unsur-unsur tertentu, yaitu adanya dua manusia atau lebih, adanya tujuan yang hendak di capai, adanya tugas-tugas yang harus
di laksanakan, adanya peralatan clan
perlengkapan untuk melaksanakan tugas-tugas itu. Ketiga Administrasi sebatgai proses
kerjasama, bukan merupakan hal yang baru karena
telah timbul bersama-sama dengan timbulnya peradaban manusia.
Unsur-unsur atau bahagian-bahagian yang mutlak
dari administrasi ialah (1) Dua orang manusia
atau lebih, (2) Tujuan, (3) Tugas yang hendak dilaksankan, (4) peralatan dan perlengkapan.
Mengenai unsur manusia, seseorang tidak akan pernah bisa "bekerja sama" dengan dirinya sendiri. Karena itu harus ada
orang lain yang secara sukarela atau dengan cara lain diajak turut serta dalam
proses kerja sama tersebut.
Tentang tujuan . Kebanyakan
orang beranggapan bahwa tujuan dari proses administrasi harus selalu ditentukan
oleh orang-orang yang bersangkutan langsung
dengan proses itu, hal ini dapat kita sanggah, karena tujuan yang hendak dicapai dapat ditentukan oleh semua orang yang langsung terlibat dalam proses administrasi
tersebut. Tujuan dapat pula ditentukan
oleh hanya sebahagian dan mugkin juga hanya seorang dari mereka yang terlibat. Akan tetapi bukankah sesuatu
hal yang mustahil bahwa pihak luarlah yang menentukan tujuan yang hendak
dicapai.
Tugas dan pelaksananya, bicara mengenai tugas yang hendak dilaksanakan, sering pula orang
beranggapan bahwa proses administrasi baru timbul
apabila ada kerja sama, padahal tidak demikian halnya karena kerjasama
bukan merupakan unsur administrasi. Meskipun demikian perlu diketahui bahwa pencapaian tujuan akan lebih
efisien clan ekonomis apabila semua
orang yang terlibat mau bekerjasama satu sama lain. Dalam hal kerjasama proses
administrasi bisa terjadi misalnya kerjasama yang dipaksakan, karena dengan
paksaan proses administrasi dapat timbul. Kerjasama dalam administrasi dapat digolongkan
pada dua golongan, yaitu kerjasama yang
ikhlas dan sukarela (Voluntary
Cooperation), dan kerjasama yang
dipaksakan (CompulsorA atau ( antagonistik Cooperation).
Peralatan dan perlengkapan, peralatan dan
perlengkapan yang diperlukan dalam suatu proses administrasi sangat tergantung dari berbagai faktor seperti : Jumlah orang yang terlibat dalam proses
itu, sifat tujuan yang hendak dicapai, ruang lingkup, dan sifat kerjasama yang
dapat diciptakan
dan dikembangkan. Barangkali secara "aksiomatis" dapat dikatakan
bahwa semakin sedikit jumlah
orang yang terlibat, semakin sederhana tujuan yang hendak dicapai serta semakin sederhana tugas-tugas yang hendak dilaksanakan, semakin sederhana
pula peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.
Sudah barang tentu pula bahwa sifat, ruang lingkup
dan bentuk kegiatan administrasi berbeda dari satu zaman ke zaman yang lain, dari satu
masyarakat ke masyarakat yang
lain, dari satu waktu dan kondisi ke lain waktu
dan kondisi. Tujuan yang berbeda-beda, tingkat kebutuhan yang berlain-lainan, kecerdasan yang beraneka ragam, kesemuanya
turut menentukan bentuk clan sifat administrasi yang diperlukan.
Yang kini sudah menjadi jelas ialah bahwa
"apabila ada dua orang yang
bekerja bersama-sama untuk menggulingkan sebuah batu yang tidak dapat digulingkan hanya oleh seorang di antara
mereka, pada saat itu administrasi telah ada".
Sampai dengan tahun 1886, manusia hanya mengenal
administrasi sebagai seni. Kemudian pada tahun 1886 itu timbullah suatu ilmu baru, yang sekarang ini dikenal dengan Ilmu
Administrasi yang objek studinya tidak termasuk
objek studi metode analisanya sendiri, sistematikanya sendiri, prinsip-prinsip, dalil-dalil serta rumus-rumusnya
sendiri.
Timbulnya Ilmu Administrasi sering dikenal sebagai
suatu "modern phenomenon".
Ia timbul pada abad modern ini. Akan
tetapi dengan timbulnya Ilmu
Administrasi tidak berarti hilangnya sifat "seni" nya. Karena itu sekarang ini Administrasi dikenal sebagai suatu
" artistic science" karena dalam penerapan
"seninya" masih tetap memegang peranan yang menentukan. Sebaliknya seni Administrasi dikenal sebagai suatu
"scientific art" karena seni itu sudah didasarkan atas
sekelompok prinsip-pr'insip yang telah
teruji "kebenaranya".
B. Manajemen
Manajemen dapat didepenisikan
sebagai "kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu
hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang
lain". Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan inti
daripada administrasi karena memang
manajemen merupakan alat pelaksana utama dari pada administrasi.
Dalam
hubungan ini perlu diperhatikan bahwa manajemen tidak melaksanakan
sendiri kegiatan-kegiatanya yang bersifat operasional, melainkan mengatur tindakan-tindakan pelaksanaan
oleh kelompok orang yang disebut
"bawahan". Dengan kata lain bahwa Administrasi dan Manajemen tidak dapat di pisahkan. Hanya
kegiatan-kegiatanya yang dapat dibedakan.
Bila dilihat dari segi fungsional administrasi mempunyai dua tugas utama,
yakni :
1. Menentukan
tujuan menyeluruh yang hendak di capai (organizational goal)
2.
Menentukan kebijaksanaan umum yang mengikat seluruh organisasi (general and overall policies).
Sebaliknya
Manajemen pada hakekatnya berfungsi untuk melakukan semua kegiatan-kegiatan
yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas
kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat
administrasi. Bukan berarti manajemen tidak boleh menentukan tujuan, akan tetapi tujuan yang ditentukan pada
tingkat manajemen hanya boleh
bersifat sektoral.
Demikianlah halnya, bahwa
manajemen merupakan aspek dari pada administrasi dan oleh karenanya
administrasi lebih luas dari pada manajemen. Hal
ini perlu ditegaskan mengingat bahwa di Indonesia masih sering terdapat
dualisme pengertian administrasi. Disatu
pihak terdapat pengertian administrasi dalam arti luas seperti yang telah
didepenisikan pada permulaan bab ini,
di lain pihak mengartikan administrasi secara sempit yaitu administrasi dalam
pengertian ketatausahaan yang sesungguhnya hanya merupakan bahagian
kecil dari kegiatan-kegiatan operasionalnya.
B.1. Kepemimpinan
(leadership).
Sering orang mengatakan bahwa
kepemimpinan merupakan inti daripada manajemen, karena kepemimpianan merupakan
motor atau daya penggerak daripada semua
unsur-unsur manajemen yang tersedia bagi suatu organisasi, oleh karenanya dapat
dikatakan bahwa sukses atau tidaknya
suatau organisasi mencapai tujuan yang telah ditentukan sangat
tergantung atas kemampuan para anggota pimpinanya
untuk menggerakan sumber-sumber dan alat-alat tersebut sehingga penggunaanya berjalan dengan efisien, ekonomis dan efektif.
B.2.
Humam Relation.
Sebagaimana
telah dikatakan di atas, para ahli administrasi pada umumnya sependapat bahwa manajemen merupakan inti dari administrasi,
dan Leadership merupakan inti dari manajemen. Akan tetapi pendapat ini masih perlu diperdalam dengan melanjutkan analisa mengenai inti tersebut, lanjutanya ialah
dengan mengatakan bahwa humam relation merupakan inti dari pada
kepemimpinan. Di bidang administrasi sekarang ini telah di sadari dan di akui bahwa di dalam setiap kegiatan administrasi unsur
manusia serta hubungan-hubungan antar
manusia itu merupakan faktor yang menentukan
sukses tidaknya proses administrasi itu di jalankan. Hal ini berarti bahwa manusia di dalam suatu
organisasi tidak boleh diperlakukan sama dengan unsur-unsur administrasi
lainya, seperti modal, mesin, alat-alat
perlengkapan dan lain sebagainya. Pengertian
ini akan lebih jelas apabila diingat bahwa humam relation adalah
keseluruhan rangkaian hubungan, baik yang bersifat formal, antara atasan dengan bawahan, atasan dengan
atasan, serta bawahan dengan bawahan
yang lain yang harus dibina dan dipelihara sedemikian rupa sehingga
tercipta suatu teamwork dan suasana kerja
yang intim dan harmonis dalam rangka pencapaian tujuan.
B. 3 Organisasi.
Di dalam tulisan ini organisasi kita definisikan
sebagai "setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja sama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan
yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang atau beberapa orang yang disebut atasan clan seseorang
atau beberapa orang yang disebut bawahan".
Definisi ini menunjukna bahwa organisasi dapat
ditinjau dari dua segi pandangan, yaitu :
1. Organisasi
sebagai wadah dimana kegiatan-kegiatan administrasi dijalankan.
2. Organisasi
sebagai rangkaian hirarki antara orang-orang dalam suatu ikatan formal.
Sebagai wadah
organisasi relatif bersifat statis, sedang sebagai suatu rangkaian
hirarki organisasi merupakan suatu proses clan dengan demikian ia bersifat lebih dinamis.
BAB III
PERKEMBANGAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
SEBAGAI SENI
Administrasi dan manajemen
sebagai proses kerja telah ada sejak dahulu
kala, karena administrasi dan manajemen timbul secara bersama dengan timbulnya peradaban manusia.
Yang
akan kita bicaraka dalam Bab ini adalah pembuktian dan analisa perkembangan administrasi dan manajemen sebagai
"seni", perkembangan administrasi,dan manajemen sebagai seni itu penting untuk
diketahui karena perkembangan teresebut selalu dipengaruhi oleh
perkembangan masyarakat yang dinamis. Demikian pula sebaliknya,
kedinamisan masyarakat dipengaruhi pula oleh dinamika administasi. Secara
historis perkembangan administrasi dan manajemen sebagai seni itu didasarkan kepada pengetahuan
manusia medern sekarang tentang kejadian-kejadian dimasa lalu pada kebudayaan tertentu pula.
Perkembangan
Administrasi dan Manajemen sebagai seni dapat di bagi menjadi tiga Fase,
yaitu :
1. Fase Pra
sejarah yang berakhir pada tahun 1 Masehi.
2. Fase sejarah
yang berakhir pada tahun 1886.
3. Fase Modern
yang dimulai pada tahun l886 dan masih berlangsung hingga
sekarang ini.
A. Pase Pra Sejarah.
Bukti-bukti sejarah menunjukan
dengan jelas bahwa pada Fase pra sejarah Administrasi dan Manajemen sudah
berkembang dengan baik. Meskipun mungkin
secara tidak sadar masyarakat purba telah melaksanakan sebahagian prinsip-prinsip administrasi dan
manajemen yang dikenal sekarang.
Karena kebutuhan masyarakat yang dipuaskan melalui penerapan prinsip-prinsip
administrasi dan manajemen masih sangat sederhana, maka pada umumnya sistem administrasi dan manajemen yang dipergunakan pun masih sangat sederhana pula.
Zaman Mesopotomia, Pada
zaman ini telah dijalankan sebahagian prisip-prinsip administrasi dan manajemen
yang diketahui oleh manusia sekarang
terutama dibidang pemerintahan, perdagangan, komunikasi dan pengangkutan.
Zaman Babilonia, Administasi pemerintahan, perdagangan, perhubungan dan penangkutan telah berkembang dengan baik di zaman ini. Peradaban Babilonia telah berhasil membina suatu
sistem administrasi dibidang teknologi, terbukti dengan adanya taman
tergantung yang sampai saat ini belum dapat
ditandingi oleh manusia modern.
MesirKuno, Agak bebeda dengan kedua zaman di atas,
pengetahuan tentang perkembangan administrasi dan manajemen pada zaman mesir
kuno lebih banyak karena peninggalan
sejarahnya lebih banyak, juga tulisan Mesir kuno masih banyak dapat
digali. Analisa dari peninggalan ini membuktikan bahwa di Mesir kuno aspek administrasi sangat berkembang terutama
dibidang pemerintahan, militer, perpajakan, perhubungan dan pertanian (termasuk
irigasi).
Tiongkok Kuno, Perkembangan Administrasi dan Manajemen
pada zaman Tiongkok kuno memberi pengetahuan
kepada kita pengetahuan yang cukup
banyak tentang administrasi, perkembangan administrasi dan manajemen
yang belum pernah terjadi pada zaman sebelumnya ialah bahwa masyarakat dan pemerintahan Tiongkok kuno telah
berhasil menciptakan suatu sistem administrasi kepegawaian yang sangat
baik, yang diantaranya dikenal dengan
"Undang-undang Dasar Chow" (The Constitution of Chow) yang merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi
oleh setiap pegawai negeri yaitu :
1. Kejujuran. 4. Pengetahuan yang
mendalam tentang kondisi negara.
2.
Kecakapan.
5. Kemampuan untuk selalu sibuk.
3.
Pengabdian kepada
kepentingan umum. 6. Produktif
Romawi kuno, Pemerintahan Romawi Kuno untuk pertama kalinya
berhasil memerintah daerah yang sangat luas yang meliputi seluruh bagian dunia yang telah mereka ketahui pada waktu itu
melalui apa yang sekarang dikenal dengan istilah "Sistem approach". Tugas-tugas
pemerintahan dibagi dalam departemen-departemen yang disebut Magistrates yang
dipimpin oleh seorang Magistrator
Disamping meng-administrasi tugas-tugas pemerintahan,
Romawi kuno juga berhasil
mengembangkan administrasi Militer, administrasi pajak, dan administrasi
perhubungan melebihi dari zaman-zaman sebelumnya.
Yunani Kuno, Sumbangan terbesar dari Yunani Kuno yang
sangat mempengaruhi jalanya proses administrasi dan manajemen, ialah pengembangan konsep demokrasi.
Walaupun harus diakuai bahwa konsep demokrasi
yang dikembangkan dan berlaku di Yunani kuno itu berbeda dengan konsep yang kini umum berlaku di dunia.
Yunani kuno telah berhasil menciptakan
parlemen pertama di dunia yang pada waktu itu disebut "Dewan Orang-orang Tua yang Bijaksana"
B. Pase Sejarah.
Gelapnya
sejarah dunia pada umumnya selama 15 abad pertama dari sejarah dunia
modern, bidang administrasi dan manajemenpun turut mengalami kegelapan sehingga kita tidak mengetahui banyak tentang perkembangan administrasi da manajemen dalam kurun
waktu 15 abad tersebut. Gereja
Katholik Roma mempunyai pengaruh besar terhadap
perkembangan
administrasi dan manajemen pada waktu itu, sususnan pola dasar strukur
organisasi yang diciptakan oleh gereja Katholik Roma ditiru oleh hampir semua organisasi medern hinga sekarang,
walau sudah banyak perkembangan
lanjutan sebagai akibat semakin komplek tata kehidupan organisasi
modern.
Pada
era ini ada tiga kelompok sarjana di Eropa yang terdapat di tiga negara yang berbeda pada waktu hampir bersamaan
mempunyai pandangan yang sama, inti
tiori mereka ialah "bahwa perekonomian dari pada suatu negara hanya akan bisa kuat apabila
kegiatan-kegiatan administrasi dan manajemen dilaksanakan dengan
sebaiknya",
Ketiga kelompok tersebut ialah :
1. Kaum Kameralisten di Jerman clan Australia. 2. Kaum Merkatilizen
di Inggris.
3. Kaum Fisiokraten di Prancis.
Orang mengira ketiga kelompok ini adalah ahli-ahli ekonomi, padahal sesungguhnya mereka adalah pelopor manajemen
ilmiah, akan tetapi manajemen ilmiah
belum dikenal pada waktu itu hingga mereka digolongkan ke dalam golongan ahli ekonomi.
C. Zaman Modern.
Setelah kita lihat analisis historis yang amat
singkat di atas, Fase terakhir daripada perkembangan administrasi clan
manajemen adalah fase Modern yang dipelopori oleh Frederick W. Tay/or, di
Amerika Serikat, gerakan manajemen Ilmiah
ini lahir pada tahun 1886 Taylor mulai mengadakan penyelidikan-penyelidikan dalam rangka usahanya
mempertinggi efesiensi perusahaan clan meningkatkan produktifitas para
pekerja. Taylor melihat efesiensi perusahaan
tidak terlalu tinggi clan produktifitasnya rendah, hingga Taylor melakukan
suatu study yang disebut dengan "Time and motion study"
untuk
mempelajarai penggunaan waktu oleh kaum buruh clan serta gerakgerik mereka dalam melaksanakan tugas,
penyelidikan Taylor diUtamakan pada kaum buruh clan manajemen tingkat
bawahan.
Sementara Taylor sibuk dengan
penyelidikanya, muncul pula di Perancis seorang
ahli pertambangan yang bernama Henri Fayol yang bekerja pada salah satu perusahaan tambag yang terancam
oleh kehancuran. Fayol mencari sebab kegagalan perusahaan itu dalam
mencapai tujuanya, ia menemukan suatu teori yang diberi nama ( General and Industri al Administarsi ) yang diterjemahkan kedalam bahasa Inggris ( General and Industrial managemen). clan ia
terapkan sendiri di perusahaan tersebut sehingga
ia berhasil menyelamatkan perusahaan dari keruntuhan malah berhasil pula mengembangkanya.
BAB IV
PERKEMBANGAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN.
PERKEMBANGAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN.
Dalam Bab ini kita juga akan mencoba
untuk membahas perkembangan administrasi dan manajemen sebagai
salah satu cabang ilmu pengetahuan, tepatnya ilmu pengetahuan sosial.
Sebelum
kita lanjutkan pembahasan kita, mari kita cari terlebih dahulu defenisi
dari Ilmu Pengetahuan itu sendiri, Ilmu Pengetahuan ialah "Suatu obyek illmiah yang memiliki sekelompok prinsip,
dalil dan rumus yang melalui percobaan-percobaan, yang sistematis
dilakukan berulang kali telah teruji kebenaranya,
prinsip-prinsip, dalil-dalil dan rumus-rumus tersebut dapat diajarkan dan dipelajari". Sekarang apakah
Administrasi dan Manajemen sebagai suatu obyek ilmiah telah memiliki
syarat-syarat tersebut di atas sehingga
administrasi dan manajemen itu telah dapat diklasipikasikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan ?,
dan mari kita akan mencoba untuk
mencari jawabanya.
Kita sepakat
bahwa administrasi dan manajemen dipengaruhi oleh dinamika masyarakat, dan
sebaliknya administrasi dan manajemen pun mempengaruhi
kedinamisan daripada masyarakat, baik dalam statusnya sebagai seni
maupun sebagai ilmu pengetahuan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa sesuatu ilmu pengetahuan lahir karena masyarakat menghendakinya,
masyarakat merasa adanya suatu kebutuhan untuk ilmu pengetahuan itu. Karenanya untuk secara universal diakui sebagai ilmu pengetahuan
sesuatu obyek ilmiah itu harus diperjuangkan
dan dikembangkan oleh para pencintanya
dengan gigih.
Ilmu administrasi tergolong kedalam ilmu sosial dan
bisa dikatakan sebagai cabang terbaru dari ilmu sosial, karena kemanfaatanya
hanya ada bila prinsip-prinsip,
rumus-rumus dan dalil-dalilnya diterapkan untuk meningkatkan peri kehidupan manusia.
Jika ditinjau dari pentahapan
perkembangan ilmu admistarsi dan manajemen, sejak lahirnya hingga sekarang
sudah melewati empat tahap, yaitu : 1. Tahap Survival (1888 s/d 1930)
2.
Tahap Konsolidasi dan penyempurnaan (1930 s/d 1945)
3. Tahap Human Relations (1945 s/d 1956)
4. Tahap Behaviouralisme (1959 s/d sekarang)
A. Tahap Survival.
Tahap
pertama (1886-1930), sebagai tahun lahirnya Ilmu Administrasi karena pada tahun ini "Gerakan Manajemen Ilmiah"
dimulai oleh Frederick Winslow Taylor. Dalam waktu yang cukup
panjang ini para ahli yang mensepesialisasikan dirinya dalam bidang
administrasi dan manajemen memperjuangkan untuk diakuinya
Administrasi dan Manajemen sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan.
B. Tahap Konsolidasi dan Penyempurnaan.
Tahap kedua
(1930-1945), sebagai tahap konsolidasi dan penyempurnaan karena dalam jangka waktu inilah
prinsip-prinsip, rumus-
rumus dan
dalil-dalil Ilmu Administrasi dan Manajemen lebih disempurnakan sehingga
kebenaranya tidak dapat lagi dibantah.
C. Tahap Human Relations.
Tahap ke tiga (1945-1959), yang
disebut tahap human relations, karena setelah terciptanya prinsip-prinsip,
rumus-rumus dlan dalil-dalil yang sudah
teruji kebenaranya, perhatian para ahli dan sarjana mulai beralih kepada
faktor manusia serta hubungan formal dan informal apa yang perlu diciptakan , dibina an di kembangkan oleh dan antar manusia
pada semua tingkatan organisasi demi terlaksananya kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dalam suasana yang intim dan
harmonis.
D. Tahap Behaviouralisme.
Tahap ke empat (1959 hingga
sekarang), Pengertian terhadap semakin
pentingnya peranan manusia dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan mengakibatkan para ahli dan
sarjana memusatkan penyelidikanya
dalam masalah manusia kerja ini. Karena pada hakekatnya
tahap
terakhir ini masih meruakan sorotan perhatian bukan lagi manusianya sendiri sebagai mahluk hidup yang mempunyai
martabat, kepribadian, tujuan, cita-cita serta keinginan yang khas, akan
tetapi sudah meningkat pada penyelidikan
tentang tindak-tanduk manusia dalam kehidupan berorganisasi dan mengapa manusia itu bertindak sedemikian. Jika tindakan
itu merugikan organisasi, diselidiki bagaimana caranya agar tindakan
yang merugikan itu dapat dirubah menjadi
tindakan yang menguntungkan organisasi,
sebaliknya tindakan itu sudah menguntungkan organisasi maka diselidiki pula cara-cara yang dapat ditempuh untuk
lebih meningkatkan kegiatan yang
demikian demi tercapainya tujuan organisasi dengan lebih efisien, ekonomis clan efek-tif.
E. Hubungan Ilmu Adsministrasi Dengan Ilmu Lainya.
Sebagai
suatu Ilmu Pengetahuan, Administrasi dan Manajemen tidak terlepas dari Ilmu-ilmu Sosial lainya. Secara
subtansif dan taxonornis, terdapat
kaitan yang erat antara Ilmu Administrasi dengan Ilmu-ilmu yang lain. Adapun ilmu Sosial yang mempunyai hubungan
erat dengan ilmu administrasi ialah :
1. ilmu
Hukum, yaitu cabang ilmu
pengetahuan yang mempelajari norma-norma
dan kaidah-kaidah yang hidup di dalam
masyarakat . Kelangsungan hidup yang teratur serta perkembangan yang
dinamis dari administrasi hanya dapat di
jamin apabila taat pada hukum (tertulis atau tidak tertulis) yang
berlaku.
2.
Ilmu Ekonomi, suatu ilmu yang mempelajari kebutuhan manusia yang selalu
tidak terbatas dengan alat-alat pemuasan yang selalu terbatas.Administrasipun bergerak atas prinsip yang sama, karena tujuan administrasi pada hakikatnya tidak terbatas
sedangkan sumbersumber yang tersedia selalu terbatas. Ditinjau dari
tujuan dan alat, antara ilmu ekonomi dan
ilmu administrasi perbedaanya hanya dari segi objeknya aja.
3. Ilmu Po/itik, suatu ilmu yang mempelajari percaturan kekuatan
dan kekuasaan dalam masyarakat. Pada dasarnya administrasi adalah policy execution. Policy yang dimaksud
di sini adalah kebijaksanaan dari pihak penguasa yang dirumuskan sesuai dengan
kondisi politik yang dihadapi. Administrasi
harus melekatkan dirinya kepada politik karena yang satu merupakan kontinuasi dari yang lain.
4. ilmu Sejarah, yang menyelidiki dari
keseluruhan tindakan manusia dimasa yang lalu. Para sarjana
admnistrasi dan manajemen hanya akan berhasil melaksanakan tugasnya apabila
mereka mengetahuai sejarah secara mendalam guna menarik pelajaran dan
pengalaman masyarakat, bangsa dan pemerintahan yang lalu agar segi-segi
positifnya dapat lebih dikembangkan dan segi negatifnya tidak terulang lagi.
5. Ilmu
Sosiolgi, yaitu ilmu yang
mempelajari tata bermasyarakat yang sangat erat hubunganya dengan
kegiatan administrasi dan manajemen, baik masyarakat kecil dalam lingkungan
suatu organisasi maupun masyarakat sebagai keseluruhan.
6. I/mu Antropologi,
mempelajari tindak-tanduk individu dalam masyarakat, manusia
merupakan unsur terpenting dalam suatu organisasi
dalam rangka usaha pencapaian tujuan, hingga secara logis jelas adanya persamaan objek kedua ilmu
pengetahuan ini hanya metode
analisanya saja yang berbeda. 7. Ilmu
Ethno%gi, Ilmu yang mempelajari
sifat, kebudayaan clan adat
istiadat sesuatu bangsa perlu juga diketahui oleh ahli administrasi terutama mereka yang berkecimpung dalam kegiatan
internasional guna mempermudah
menggerakkan mereka.
8. I/mu
Psiko%gi, yaitu ilmu yang mempelajari jiwa seseorang. Seseorang bisa digerakkan dengan baik bila administrator
yang menjadi atasanya mengenal jiwa seseorang tersebut.
9. Ilmu
Statistik, Ilmu tentang data dan
angka-angka, salah satu tugas dari administrator dan atau manajer adalah
mengambil keputusan yang tepat, praktis dan
dapat dilaksanakan, untuk memenuhi syarat
syarat keputusan yang
demikian seorang administrator dan atau manajer perlu memiliki data clan
informasi yang lengkap, sementara pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data dan informasi yang demikian itu hanya
dapat dilakukan melaui statistik. Seorang administrator/manajer yang baik
apabila ia memiliki paling sedikit pengetahuan dasar tentang ilmu pengetahan di
atas, karena seorang administrator dan manajer memiliki pengetahuan dasar
tentang ilmu-ilmu tersebut , ia akan
mempunyai pandangan yang luas terhadap
masyarakat yang harus dilayani oleh administrasi, dan akan semakin
banyak sarana untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
BAB V
KESIMPULAN
Administrasi dan Manajemen merupakan suatu sistem yang tak dapat dipisahkan, karena dalam administrasi sudah
menjadi suatu keharusan ada manajemen dan
manajemen tak dapat lepas dari administrasi. Negara bisa maju dan jaya peradabanya
karena administrasi dan manajemen,
administrasi dan manajemen suatu kebutuhan
yang sangat penting terlebih di zaman modern sekarang ini.
Dalam
Administasi dan Manajemen ada beberapa unsur yang terkandung di dalamnya
yaitu : Unsur manusia (dua orang atau lebih),
unsur tujuan, Tugas yang hendak
dilaksanakan, serta unsur peralatan clan perlengkapan. Seseorang tidak
akan bisa kerjasama dengan dirinya sendiri hingga
ia membutuhkan orang lain secara sukarela maupun dengan cara lain guna
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelum sesuatu itu dilakukan.
Sebelum maju seperti saat ini,
orang mengenal adminiatrasi dan manajemen
hanya sebagai seni, dari tahun 1886 baru manusia mengenal administrasi sebagai Ilmu dan seni yang mempunyai
metode analisa sendiri, sistematiknya
sendiri, prinsip-prinsip sendiri, dan dalil-dalil serta rumus sendiri.
Manajemen
adalah inti dari pada administrasi karena manajemen merupakan alat pelaksana
administrasi, manajemen dengan administrasi tidak
dapat di pisahkan hanya kegiatanya yang dapat di bedakan. Bila dilihat dari
segi fungsional, administrasi mempunyai dua tugas utama yaitu:
menentukan tujuan menyeluruh yang hendak di capai
dan menentukan kebijakan umum
yang mengikat seluruh organisasi. Sementara manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan-kegiatan yang perlu
dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas
kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi.
Perkembangan
administasi dan manajemen sebagai proses kerja sudah ada sejak zaman
dahulu walau dengan konsep yang sangat sederhana, karena administrasi dan manajemen
timbul bersamaan dengan timbulnya peradaban
manusia, Cuma disini administrasi dan manajemen hanya dipandang sebagai seni bukan sebagai ilmu.
Perkembangan administrasi dan manajemen
sebagi seni dibagi dalam tiga Fase yaitu: fase Pra sejarah yang berakhir tahun 1 Masehi, fase Sejarah berakhir
tahun 1886 M, dan Fase modern sejak tahun 1886 sampai sekarang.
Pada
hakekatnya administrasi dan manajemen bukan hanya sebagi seni melainkan
juga sebagai ilmu yaitu ilmu pengetahuan sosial, administasi dan manajemen sebagai ilmu sejak lahir hingga
sekarang sudah melewati
empat tahap yaitu
: Tahap survival (1888 s/d 1930),
tahap Konsolidasi dan Penyempurnaan ( 1930
s/d 1945), tahap human relationsd (1945 s/d 1956), dan tahap Behaviouralisme (1959 s/d sekarang).
Ilmu Administrasi dan Manajemen mempunyai hubungan
dengan ilmu sosial yang lain seperti : Ilmu Hukum, Ilmu Ekonomi, Ilmu Politik,
Ilmu Sejarah, Ilmu Sosiologi, Ilmu
Antropologi, Ilmu Etnologi, Ilmu Psikologi dan Ilmu Statistik.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. M. Manullang,1986, Pedoman
Praktis Pengambilan Keputusan, BPFE, Yogyakarta .
1992, Dasar-dasar Manajemen, Ghalia Indonesia.
Agus Darma, SH. M.Ed, 1992,
Manajemen
Perilaku Organisasi, Erlangga, Jakarta. , 1992, Perilaku Dalam Organisasi; Erlangga, Jakarta.
Prof. Dr. Sondang P.
Siagian,M.P.HA.,Ph.D., 1985, Filsafat
Administrasi, Gunung Agung, Jakarta .
0 comments:
Post a Comment