14 December 2015

 02:28         No comments
Administrasi dan Manajemen


BAB I
PENDAHULUAN
Berbicara tentang Administrasi dan Manajemen maka kita akan terbayang pada suatu sistem yang tak dapat dipisahkan, karena dalam Administrasi sudah menjadi suatu keharusan ada Manajemen dan begitu juga pada manajemen tidak dapat terlepaskan dari Adminisatrsi. Dan pada abad modern ini tidak ada sesuatu yang amat terpenting kecuali Administrasi dan Manajemen, suatu negara yang beradab, pemerintahan akan dapat berlangsung dari peradaban itu sendiri sangat tergantung dengan kemampuan warga dan pimpinannya membina dan mengembangkan Administrasi dan Manajemen, karena Administrasi dan Manajemen akan mampu memecahkan masalah-masalah masyarakat modern di zaman sekarang ini.
Revolusi politik dan sosial akan timbul dan dapat di selesaikan dengan Administrasi dan Manajemen, maju atau mundurnya suatu negara, berkembang dan terbelakangnya suatu peradaban, aman atau kisruhnya bangsa-bangsa di dunia ini tergantung pada baik buruknya Administrasi dan Manajemen yang di miliki.
Dari pandangan diatas jika kita terima, maka kita dapat menyimpulkan untuk sementara bahwa suatu bangsa dan suatu negara akan dapat mencapai kemajuanya dalam berbagai aspek kehidupan tidak mempunyai pilihan lain selain dari pada mengutamakan pembinaan serta pengembangan administrasi dan manajemen yang sesuai dengan faktor lingkungan bangsa dan negara itu sendiri.

Era sekarang ini adalah era Administrasi dan Manajemen, karena disemua kebijakan dan keputusan baik dibidang Politik, Ekonomi, Kebudayaan, Militer dan lain-lainya dan di semua jenis organisasi baik organisasi kecil maupun organisasi besar dijalankan dengan Administrasi dan Manajemen, sehingga Administrasi dan Manajemen adalah suatu kebutuhan utama yang tak dapat dipungkiri lagi keberadaan dan kegunaanya.


BAB II
PENGERTIAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
A. Administrasi
Administrasi dalam tulisan ini didepenisikan sebagai keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumya. Ada beberapa hal yang terkandung dalam depenisi di atas, pertama-Administrasi sebagai seni adalah suatu proses yang diketahui hanya permulaanya sedang akhirnya tidak ada. Kedua-Administrasi mempunyai unsur-unsur tertentu, yaitu adanya dua manusia atau lebih, adanya tujuan yang hendak di capai, adanya tugas-tugas yang harus di laksanakan, adanya peralatan clan perlengkapan untuk melaksanakan tugas-tugas itu. Ketiga­ Administrasi sebatgai proses kerjasama, bukan merupakan hal yang baru karena telah timbul bersama-sama dengan timbulnya peradaban manusia.
Unsur-unsur atau bahagian-bahagian yang mutlak dari administrasi ialah (1) Dua orang manusia atau lebih, (2) Tujuan, (3) Tugas yang hendak dilaksankan, (4) peralatan dan perlengkapan.
Mengenai unsur manusia, seseorang tidak akan pernah bisa "bekerja sama" dengan dirinya sendiri. Karena itu harus ada orang lain yang secara sukarela atau dengan cara lain diajak turut serta dalam proses kerja sama tersebut.
Tentang tujuan . Kebanyakan orang beranggapan bahwa tujuan dari proses administrasi harus selalu ditentukan oleh orang-orang yang bersangkutan langsung dengan proses itu, hal ini dapat kita sanggah, karena tujuan yang hendak dicapai dapat ditentukan oleh semua orang yang langsung terlibat dalam proses administrasi tersebut. Tujuan dapat pula ditentukan oleh hanya sebahagian dan mugkin juga hanya seorang dari mereka yang terlibat. Akan tetapi bukankah sesuatu hal yang mustahil bahwa pihak luarlah yang menentukan tujuan yang hendak dicapai.
Tugas dan pelaksananya, bicara mengenai tugas yang hendak dilaksanakan, sering pula orang beranggapan bahwa proses administrasi baru timbul apabila ada kerja sama, padahal tidak demikian halnya karena kerjasama bukan merupakan unsur administrasi. Meskipun demikian perlu diketahui bahwa pencapaian tujuan akan lebih efisien clan ekonomis apabila semua orang yang terlibat mau bekerjasama satu sama lain. Dalam hal kerjasama proses administrasi bisa terjadi misalnya kerjasama yang dipaksakan, karena dengan paksaan proses administrasi dapat timbul. Kerjasama dalam administrasi dapat digolongkan pada dua golongan, yaitu kerjasama yang ikhlas dan sukarela (Voluntary Cooperation), dan kerjasama yang dipaksakan (CompulsorA atau ( antagonistik Cooperation).
Peralatan dan perlengkapan, peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam suatu proses administrasi sangat tergantung dari berbagai faktor seperti : Jumlah orang yang terlibat dalam proses itu, sifat tujuan yang hendak dicapai, ruang lingkup, dan sifat kerjasama yang dapat diciptakan
dan dikembangkan. Barangkali secara "aksiomatis" dapat dikatakan bahwa semakin sedikit jumlah orang yang terlibat, semakin sederhana tujuan yang hendak dicapai serta semakin sederhana tugas-tugas yang hendak dilaksanakan, semakin sederhana pula peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.
Sudah barang tentu pula bahwa sifat, ruang lingkup dan bentuk kegiatan administrasi berbeda dari satu zaman ke zaman yang lain, dari satu masyarakat ke masyarakat yang lain, dari satu waktu dan kondisi ke lain waktu dan kondisi. Tujuan yang berbeda-beda, tingkat kebutuhan yang berlain-lainan, kecerdasan yang beraneka ragam, kesemuanya turut menentukan bentuk clan sifat administrasi yang diperlukan.
Yang kini sudah menjadi jelas ialah bahwa "apabila ada dua orang yang bekerja bersama-sama untuk menggulingkan sebuah batu yang tidak dapat digulingkan hanya oleh seorang di antara mereka, pada saat itu administrasi telah ada".
Sampai dengan tahun 1886, manusia hanya mengenal administrasi sebagai seni. Kemudian pada tahun 1886 itu timbullah suatu ilmu baru, yang sekarang ini dikenal dengan Ilmu Administrasi yang objek studinya tidak termasuk objek studi metode analisanya sendiri, sistematikanya sendiri, prinsip-prinsip, dalil-dalil serta rumus-rumusnya sendiri.
Timbulnya Ilmu Administrasi sering dikenal sebagai suatu "modern phenomenon". Ia timbul pada abad modern ini. Akan tetapi dengan timbulnya Ilmu Administrasi tidak berarti hilangnya sifat "seni" nya. Karena itu sekarang ini Administrasi dikenal sebagai suatu " artistic science" karena dalam penerapan "seninya" masih tetap memegang peranan yang menentukan. Sebaliknya seni Administrasi dikenal sebagai suatu "scientific art" karena seni itu sudah didasarkan atas sekelompok prinsip-pr'insip yang telah teruji "kebenaranya".
B. Manajemen
Manajemen dapat didepenisikan sebagai "kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain". Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan inti daripada administrasi karena memang manajemen merupakan alat pelaksana utama dari pada administrasi.
Dalam hubungan ini perlu diperhatikan bahwa manajemen tidak melaksanakan sendiri kegiatan-kegiatanya yang bersifat operasional, melainkan mengatur tindakan-tindakan pelaksanaan oleh kelompok orang yang disebut "bawahan". Dengan kata lain bahwa Administrasi dan Manajemen tidak dapat di pisahkan. Hanya kegiatan-kegiatanya yang dapat dibedakan. Bila dilihat dari segi fungsional administrasi mempunyai dua tugas utama, yakni :
1. Menentukan tujuan menyeluruh yang hendak di capai (organizational goal)
2. Menentukan kebijaksanaan umum yang mengikat seluruh organisasi (general and overall policies).
Sebaliknya Manajemen pada hakekatnya berfungsi untuk melakukan semua kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. Bukan berarti manajemen tidak boleh menentukan tujuan, akan tetapi tujuan yang ditentukan pada tingkat manajemen hanya boleh bersifat sektoral.



Demikianlah halnya, bahwa manajemen merupakan aspek dari pada administrasi dan oleh karenanya administrasi lebih luas dari pada manajemen. Hal ini perlu ditegaskan mengingat bahwa di Indonesia masih sering terdapat dualisme pengertian administrasi. Disatu pihak terdapat pengertian administrasi dalam arti luas seperti yang telah didepenisikan pada permulaan bab ini, di lain pihak mengartikan administrasi secara sempit yaitu administrasi dalam pengertian ketatausahaan yang sesungguhnya hanya merupakan bahagian kecil dari kegiatan-kegiatan operasionalnya.
B.1. Kepemimpinan (leadership).
Sering orang mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan inti daripada manajemen, karena kepemimpianan merupakan motor atau daya penggerak daripada semua unsur-unsur manajemen yang tersedia bagi suatu organisasi, oleh karenanya dapat dikatakan bahwa sukses atau tidaknya suatau organisasi mencapai tujuan yang telah ditentukan sangat tergantung atas kemampuan para anggota pimpinanya untuk menggerakan sumber-sumber dan alat-alat tersebut sehingga penggunaanya berjalan dengan efisien, ekonomis dan efektif.
B.2. Humam Relation.
Sebagaimana telah dikatakan di atas, para ahli administrasi pada umumnya sependapat bahwa manajemen merupakan inti dari administrasi, dan Leadership merupakan inti dari manajemen. Akan tetapi pendapat ini masih perlu diperdalam dengan melanjutkan analisa mengenai inti tersebut, lanjutanya ialah dengan mengatakan bahwa humam relation merupakan inti dari pada kepemimpinan. Di bidang administrasi sekarang ini telah di sadari dan di akui bahwa di dalam setiap kegiatan administrasi unsur manusia serta hubungan-hubungan antar manusia itu merupakan faktor yang menentukan sukses tidaknya proses administrasi itu di jalankan. Hal ini berarti bahwa manusia di dalam suatu organisasi tidak boleh diperlakukan sama dengan unsur-unsur administrasi lainya, seperti modal, mesin, alat-alat perlengkapan dan lain sebagainya. Pengertian ini akan lebih jelas apabila diingat bahwa humam relation adalah keseluruhan rangkaian hubungan, baik yang bersifat formal, antara atasan dengan bawahan, atasan dengan atasan, serta bawahan dengan bawahan yang lain yang harus dibina dan dipelihara sedemikian rupa sehingga tercipta suatu teamwork dan suasana kerja yang intim dan harmonis dalam rangka pencapaian tujuan.
B. 3 Organisasi.
Di dalam tulisan ini organisasi kita definisikan sebagai "setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang atau beberapa orang yang disebut atasan clan seseorang atau beberapa orang yang disebut bawahan".
Definisi ini menunjukna bahwa organisasi dapat ditinjau dari dua segi pandangan, yaitu :
1. Organisasi sebagai wadah dimana kegiatan-kegiatan administrasi dijalankan.
2. Organisasi sebagai rangkaian hirarki antara orang-orang dalam suatu ikatan formal.
Sebagai wadah organisasi relatif bersifat statis, sedang sebagai suatu rangkaian hirarki organisasi merupakan suatu proses clan dengan demikian ia bersifat lebih dinamis.


BAB III
PERKEMBANGAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
SEBAGAI SENI

Administrasi dan manajemen sebagai proses kerja telah ada sejak dahulu kala, karena administrasi dan manajemen timbul secara bersama dengan timbulnya peradaban manusia.
Yang akan kita bicaraka dalam Bab ini adalah pembuktian dan analisa perkembangan administrasi dan manajemen sebagai "seni", perkembangan administrasi,dan manajemen sebagai seni itu penting untuk diketahui karena perkembangan teresebut selalu dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat yang dinamis. Demikian pula sebaliknya, kedinamisan masyarakat dipengaruhi pula oleh dinamika administasi. Secara historis perkembangan administrasi dan manajemen sebagai seni itu didasarkan kepada pengetahuan manusia medern sekarang tentang kejadian-kejadian dimasa lalu pada kebudayaan tertentu pula.
Perkembangan Administrasi dan Manajemen sebagai seni dapat di bagi menjadi tiga Fase, yaitu :
1. Fase Pra sejarah yang berakhir pada tahun 1 Masehi.
2. Fase sejarah yang berakhir pada tahun 1886.
3. Fase Modern yang dimulai pada tahun l886 dan masih berlangsung hingga
    sekarang ini.


A. Pase Pra Sejarah.
Bukti-bukti sejarah menunjukan dengan jelas bahwa pada Fase pra sejarah Administrasi dan Manajemen sudah berkembang dengan baik. Meskipun mungkin secara tidak sadar masyarakat purba telah melaksanakan sebahagian prinsip-prinsip administrasi dan manajemen yang dikenal sekarang. Karena kebutuhan masyarakat yang dipuaskan melalui penerapan prinsip-prinsip administrasi dan manajemen masih sangat sederhana, maka pada umumnya sistem administrasi dan manajemen yang dipergunakan pun masih sangat sederhana pula.
Zaman Mesopotomia, Pada zaman ini telah dijalankan sebahagian prisip-prinsip administrasi dan manajemen yang diketahui oleh manusia sekarang terutama dibidang pemerintahan, perdagangan, komunikasi dan pengangkutan.
Zaman Babilonia, Administasi pemerintahan, perdagangan, perhubungan dan penangkutan telah berkembang dengan baik di zaman ini. Peradaban Babilonia telah berhasil membina suatu sistem administrasi dibidang teknologi, terbukti dengan adanya taman tergantung yang sampai saat ini belum dapat ditandingi oleh manusia modern.
MesirKuno, Agak bebeda dengan kedua zaman di atas, pengetahuan tentang perkembangan administrasi dan manajemen pada zaman mesir kuno lebih banyak karena peninggalan sejarahnya lebih banyak, juga tulisan Mesir kuno masih banyak dapat digali. Analisa dari peninggalan ini membuktikan bahwa di Mesir kuno aspek administrasi sangat berkembang terutama
dibidang pemerintahan, militer, perpajakan, perhubungan dan pertanian (termasuk irigasi).
Tiongkok Kuno, Perkembangan Administrasi dan Manajemen pada zaman Tiongkok kuno memberi pengetahuan kepada kita pengetahuan yang cukup banyak tentang administrasi, perkembangan administrasi dan manajemen yang belum pernah terjadi pada zaman sebelumnya ialah bahwa masyarakat dan pemerintahan Tiongkok kuno telah berhasil menciptakan suatu sistem administrasi kepegawaian yang sangat baik, yang diantaranya dikenal dengan "Undang-undang Dasar Chow" (The Constitution of Chow) yang merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pegawai negeri yaitu :

1. Kejujuran.                                          4. Pengetahuan yang mendalam tentang kondisi negara.
 2. Kecakapan.

5. Kemampuan untuk selalu sibuk.
3. Pengabdian kepada
kepentingan umum.                         6. Produktif

Romawi kuno, Pemerintahan Romawi Kuno untuk pertama kalinya berhasil memerintah daerah yang sangat luas yang meliputi seluruh bagian dunia yang telah mereka ketahui pada waktu itu melalui apa yang sekarang dikenal dengan istilah "Sistem approach". Tugas-tugas pemerintahan dibagi dalam departemen-departemen yang disebut Magistrates yang dipimpin oleh seorang Magistrator
Disamping meng-administrasi tugas-tugas pemerintahan, Romawi kuno juga berhasil mengembangkan administrasi Militer, administrasi pajak, dan administrasi perhubungan melebihi dari zaman-zaman sebelumnya.
Yunani Kuno, Sumbangan terbesar dari Yunani Kuno yang sangat mempengaruhi jalanya proses administrasi dan manajemen, ialah pengembangan konsep demokrasi. Walaupun harus diakuai bahwa konsep demokrasi yang dikembangkan dan berlaku di Yunani kuno itu berbeda dengan konsep yang kini umum berlaku di dunia. Yunani kuno telah berhasil menciptakan parlemen pertama di dunia yang pada waktu itu disebut "Dewan Orang-orang Tua yang Bijaksana"
B. Pase Sejarah.
Gelapnya sejarah dunia pada umumnya selama 15 abad pertama dari sejarah dunia modern, bidang administrasi dan manajemenpun turut mengalami kegelapan sehingga kita tidak mengetahui banyak tentang perkembangan administrasi da manajemen dalam kurun waktu 15 abad tersebut. Gereja Katholik Roma mempunyai pengaruh besar terhadap
perkembangan administrasi dan manajemen pada waktu itu, sususnan pola dasar strukur organisasi yang diciptakan oleh gereja Katholik Roma ditiru oleh hampir semua organisasi medern hinga sekarang, walau sudah banyak perkembangan lanjutan sebagai akibat semakin komplek tata kehidupan organisasi modern.
Pada era ini ada tiga kelompok sarjana di Eropa yang terdapat di tiga negara yang berbeda pada waktu hampir bersamaan mempunyai pandangan yang sama, inti tiori mereka ialah "bahwa perekonomian dari pada suatu negara hanya akan bisa kuat apabila kegiatan-kegiatan administrasi dan manajemen dilaksanakan dengan sebaiknya",


Ketiga kelompok tersebut ialah :
1. Kaum Kameralisten di Jerman clan Australia. 2. Kaum Merkatilizen di Inggris.
3. Kaum Fisiokraten di Prancis.
Orang mengira ketiga kelompok ini adalah ahli-ahli ekonomi, padahal sesungguhnya mereka adalah pelopor manajemen ilmiah, akan tetapi manajemen ilmiah belum dikenal pada waktu itu hingga mereka digolongkan ke dalam golongan ahli ekonomi.
C. Zaman Modern.
Setelah kita lihat analisis historis yang amat singkat di atas, Fase terakhir daripada perkembangan administrasi clan manajemen adalah fase Modern yang dipelopori oleh Frederick W. Tay/or, di Amerika Serikat, gerakan manajemen Ilmiah ini lahir pada tahun 1886 Taylor mulai mengadakan penyelidikan-penyelidikan dalam rangka usahanya mempertinggi efesiensi perusahaan clan meningkatkan produktifitas para pekerja. Taylor melihat efesiensi perusahaan tidak terlalu tinggi clan produktifitasnya rendah, hingga Taylor melakukan suatu study yang disebut dengan "Time and motion study"
untuk mempelajarai penggunaan waktu oleh kaum buruh clan serta gerak­gerik mereka dalam melaksanakan tugas, penyelidikan Taylor diUtamakan pada kaum buruh clan manajemen tingkat bawahan.
Sementara Taylor sibuk dengan penyelidikanya, muncul pula di Perancis seorang ahli pertambangan yang bernama Henri Fayol yang bekerja pada salah satu perusahaan tambag yang terancam oleh kehancuran. Fayol mencari sebab kegagalan perusahaan itu dalam mencapai tujuanya, ia menemukan suatu teori yang diberi nama ( General and Industri al Administarsi ) yang diterjemahkan kedalam bahasa Inggris ( General and Industrial managemen). clan ia terapkan sendiri di perusahaan tersebut sehingga ia berhasil menyelamatkan perusahaan dari keruntuhan malah berhasil pula mengembangkanya.
Taylor yang menyoroti para pelaksana dan pimpinan tingkat rendah sementara Fayol yang menyoroti golongan pimpinan tingkat atas dari suatu organisasi. Hasil pemikiran kedua tokoh Administrasi dan Manajemen ini telah saling isi mengisi clan melengkapi tanpa diketahui oleh satu sama lain, mereka memberikan sumbangan yang sangat besar dalam meietakkan dasar­


BAB IV
PERKEMBANGAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN.

Dalam Bab ini kita juga akan mencoba untuk membahas perkembangan administrasi dan manajemen sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, tepatnya ilmu pengetahuan sosial.
Sebelum kita lanjutkan pembahasan kita, mari kita cari terlebih dahulu defenisi dari Ilmu Pengetahuan itu sendiri, Ilmu Pengetahuan ialah "Suatu obyek illmiah yang memiliki sekelompok prinsip, dalil dan rumus yang melalui percobaan-percobaan, yang sistematis dilakukan berulang kali telah teruji kebenaranya, prinsip-prinsip, dalil-dalil dan rumus-rumus tersebut dapat diajarkan dan dipelajari". Sekarang apakah Administrasi dan Manajemen sebagai suatu obyek ilmiah telah memiliki syarat-syarat tersebut di atas sehingga administrasi dan manajemen itu telah dapat diklasipikasikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan ?, dan mari kita akan mencoba untuk mencari jawabanya.
Kita sepakat bahwa administrasi dan manajemen dipengaruhi oleh dinamika masyarakat, dan sebaliknya administrasi dan manajemen pun mempengaruhi kedinamisan daripada masyarakat, baik dalam statusnya sebagai seni maupun sebagai ilmu pengetahuan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa sesuatu ilmu pengetahuan lahir karena masyarakat menghendakinya, masyarakat merasa adanya suatu kebutuhan untuk ilmu pengetahuan itu. Karenanya untuk secara universal diakui sebagai ilmu pengetahuan sesuatu obyek ilmiah itu harus diperjuangkan dan dikembangkan oleh para pencintanya dengan gigih.
Ilmu administrasi tergolong kedalam ilmu sosial dan bisa dikatakan sebagai cabang terbaru dari ilmu sosial, karena kemanfaatanya hanya ada bila prinsip-prinsip, rumus-rumus dan dalil-dalilnya diterapkan untuk meningkatkan peri kehidupan manusia.
Jika ditinjau dari pentahapan perkembangan ilmu admistarsi dan manajemen, sejak lahirnya hingga sekarang sudah melewati empat tahap, yaitu : 1. Tahap Survival (1888 s/d 1930)
2. Tahap Konsolidasi dan penyempurnaan (1930 s/d 1945)
3. Tahap Human Relations (1945 s/d 1956)
4. Tahap Behaviouralisme (1959 s/d sekarang)
A. Tahap Survival.
Tahap pertama (1886-1930), sebagai tahun lahirnya Ilmu Administrasi karena pada tahun ini "Gerakan Manajemen Ilmiah" dimulai oleh Frederick Winslow Taylor. Dalam waktu yang cukup panjang ini para ahli yang men­sepesialisasikan dirinya dalam bidang administrasi dan manajemen memperjuangkan untuk diakuinya Administrasi dan Manajemen sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan.

B. Tahap Konsolidasi dan Penyempurnaan.
Tahap kedua (1930-1945), sebagai tahap konsolidasi dan penyempurnaan karena dalam jangka waktu inilah prinsip-prinsip, rumus-
rumus dan dalil-dalil Ilmu Administrasi dan Manajemen lebih disempurnakan sehingga kebenaranya tidak dapat lagi dibantah.
C. Tahap Human Relations.
Tahap ke tiga (1945-1959), yang disebut tahap human relations, karena setelah terciptanya prinsip-prinsip, rumus-rumus dlan dalil-dalil yang sudah teruji kebenaranya, perhatian para ahli dan sarjana mulai beralih kepada faktor manusia serta hubungan formal dan informal apa yang perlu diciptakan , dibina an di kembangkan oleh dan antar manusia pada semua tingkatan organisasi demi terlaksananya kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dalam suasana yang intim dan harmonis.
D. Tahap Behaviouralisme.
Tahap ke empat (1959 hingga sekarang), Pengertian terhadap semakin pentingnya peranan manusia dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan mengakibatkan para ahli dan sarjana memusatkan penyelidikanya dalam masalah manusia kerja ini. Karena pada hakekatnya
tahap terakhir ini masih meruakan sorotan perhatian bukan lagi manusianya sendiri sebagai mahluk hidup yang mempunyai martabat, kepribadian, tujuan, cita-cita serta keinginan yang khas, akan tetapi sudah meningkat pada penyelidikan tentang tindak-tanduk manusia dalam kehidupan berorganisasi dan mengapa manusia itu bertindak sedemikian. Jika tindakan itu merugikan organisasi, diselidiki bagaimana caranya agar tindakan yang merugikan itu dapat dirubah menjadi tindakan yang menguntungkan organisasi, sebaliknya tindakan itu sudah menguntungkan organisasi maka diselidiki pula cara-cara yang dapat ditempuh untuk lebih meningkatkan kegiatan yang demikian demi tercapainya tujuan organisasi dengan lebih efisien, ekonomis clan efek-tif.
E. Hubungan Ilmu Adsministrasi Dengan Ilmu Lainya.
Sebagai suatu Ilmu Pengetahuan, Administrasi dan Manajemen tidak terlepas dari Ilmu-ilmu Sosial lainya. Secara subtansif dan taxonornis, terdapat kaitan yang erat antara Ilmu Administrasi dengan Ilmu-ilmu yang lain. Adapun ilmu Sosial yang mempunyai hubungan erat dengan ilmu administrasi ialah :
1. ilmu Hukum, yaitu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari norma-norma dan  kaidah-kaidah yang hidup di dalam masyarakat . Kelangsungan hidup yang teratur serta perkembangan yang dinamis dari administrasi hanya dapat di jamin apabila taat pada hukum (tertulis atau tidak tertulis) yang berlaku.
2. Ilmu Ekonomi, suatu ilmu yang mempelajari kebutuhan manusia yang selalu tidak terbatas dengan alat-alat pemuasan yang selalu terbatas.Administrasipun bergerak atas prinsip yang sama, karena tujuan administrasi pada hakikatnya tidak terbatas sedangkan sumber­sumber yang tersedia selalu terbatas. Ditinjau dari tujuan dan alat, antara ilmu ekonomi dan ilmu administrasi perbedaanya hanya dari segi objeknya aja.
3. Ilmu Po/itik, suatu ilmu yang mempelajari percaturan kekuatan dan kekuasaan dalam masyarakat. Pada dasarnya administrasi adalah policy execution. Policy yang dimaksud di sini adalah kebijaksanaan dari pihak penguasa yang dirumuskan sesuai dengan kondisi politik yang dihadapi. Administrasi harus melekatkan dirinya kepada politik karena yang satu merupakan kontinuasi dari yang lain.
4. ilmu Sejarah, yang menyelidiki dari keseluruhan tindakan manusia dimasa yang lalu. Para sarjana admnistrasi dan manajemen hanya akan berhasil melaksanakan tugasnya apabila mereka mengetahuai sejarah secara mendalam guna menarik pelajaran dan pengalaman masyarakat, bangsa  dan pemerintahan yang lalu agar segi-segi positifnya dapat lebih dikembangkan dan segi negatifnya tidak terulang lagi.
5.  Ilmu Sosiolgi, yaitu ilmu yang mempelajari tata bermasyarakat yang sangat erat hubunganya dengan kegiatan administrasi dan manajemen, baik masyarakat kecil dalam lingkungan suatu organisasi maupun masyarakat sebagai keseluruhan.
6. I/mu Antropologi, mempelajari tindak-tanduk individu dalam masyarakat, manusia merupakan unsur terpenting dalam suatu organisasi dalam rangka usaha pencapaian tujuan, hingga secara logis jelas adanya persamaan objek kedua ilmu pengetahuan ini hanya metode analisanya saja yang berbeda. 7. Ilmu Ethno%gi, Ilmu yang mempelajari sifat, kebudayaan clan adat istiadat sesuatu bangsa perlu juga diketahui oleh ahli administrasi terutama mereka yang berkecimpung dalam kegiatan internasional guna mempermudah menggerakkan mereka.
8. I/mu Psiko%gi, yaitu ilmu yang mempelajari jiwa seseorang. Seseorang bisa digerakkan dengan baik bila administrator yang menjadi atasanya mengenal jiwa seseorang tersebut.
9. Ilmu Statistik, Ilmu tentang data dan angka-angka, salah satu tugas dari administrator dan atau manajer adalah mengambil keputusan yang tepat, praktis dan dapat dilaksanakan, untuk memenuhi syarat­
syarat keputusan yang demikian seorang administrator dan atau manajer perlu memiliki data clan informasi yang lengkap, sementara pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data dan informasi yang demikian itu hanya dapat dilakukan melaui statistik. Seorang administrator/manajer yang baik apabila ia memiliki paling sedikit pengetahuan dasar tentang ilmu pengetahan di atas, karena seorang administrator dan manajer memiliki pengetahuan dasar tentang ilmu-ilmu tersebut , ia akan mempunyai pandangan yang luas terhadap masyarakat yang harus dilayani oleh administrasi, dan akan semakin banyak sarana untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

BAB V
KESIMPULAN

Administrasi dan Manajemen merupakan suatu sistem yang tak dapat dipisahkan, karena dalam administrasi sudah menjadi suatu keharusan ada manajemen dan manajemen tak dapat lepas dari administrasi. Negara bisa maju dan jaya peradabanya karena administrasi dan manajemen, administrasi dan manajemen suatu kebutuhan yang sangat penting terlebih di zaman modern sekarang ini.
Dalam Administasi dan Manajemen ada beberapa unsur yang terkandung di dalamnya yaitu : Unsur manusia (dua orang atau lebih), unsur tujuan, Tugas yang hendak dilaksanakan, serta unsur peralatan clan perlengkapan. Seseorang tidak akan bisa kerjasama dengan dirinya sendiri hingga ia membutuhkan orang lain secara sukarela maupun dengan cara lain guna mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelum sesuatu itu dilakukan.
Sebelum maju seperti saat ini, orang mengenal adminiatrasi dan manajemen hanya sebagai seni, dari tahun 1886 baru manusia mengenal administrasi sebagai Ilmu dan seni yang mempunyai metode analisa sendiri, sistematiknya sendiri, prinsip-prinsip sendiri, dan dalil-dalil serta rumus sendiri.
Manajemen adalah inti dari pada administrasi karena manajemen merupakan alat pelaksana administrasi, manajemen dengan administrasi tidak dapat di pisahkan hanya kegiatanya yang dapat di bedakan. Bila dilihat dari segi fungsional, administrasi mempunyai dua tugas utama yaitu:
menentukan tujuan menyeluruh yang hendak di capai dan menentukan kebijakan umum yang mengikat seluruh organisasi. Sementara manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi.
Perkembangan administasi dan manajemen sebagai proses kerja sudah ada sejak zaman dahulu walau dengan konsep yang sangat sederhana, karena administrasi dan  manajemen timbul bersamaan dengan timbulnya peradaban manusia, Cuma disini administrasi dan manajemen hanya dipandang sebagai seni bukan sebagai ilmu. Perkembangan administrasi dan manajemen sebagi seni dibagi dalam tiga Fase yaitu: fase Pra sejarah yang berakhir tahun 1 Masehi, fase Sejarah berakhir tahun 1886 M, dan Fase modern sejak tahun 1886 sampai sekarang.
Pada hakekatnya administrasi dan manajemen bukan hanya sebagi seni melainkan juga sebagai ilmu yaitu ilmu pengetahuan sosial, administasi dan manajemen sebagai ilmu sejak lahir hingga sekarang sudah melewati
empat tahap yaitu : Tahap survival (1888 s/d 1930), tahap Konsolidasi dan Penyempurnaan ( 1930 s/d 1945), tahap human relationsd (1945 s/d 1956), dan tahap Behaviouralisme (1959 s/d sekarang).
Ilmu Administrasi dan Manajemen mempunyai hubungan dengan ilmu sosial yang lain seperti : Ilmu Hukum, Ilmu Ekonomi, Ilmu Politik, Ilmu Sejarah, Ilmu Sosiologi, Ilmu Antropologi, Ilmu Etnologi, Ilmu Psikologi dan Ilmu Statistik.

DAFTAR PUSTAKA
Drs. M. Manullang,1986, Pedoman Praktis Pengambilan Keputusan, BPFE, Yogyakarta.

1992, Dasar-dasar Manajemen, Ghalia Indonesia.

Agus Darma, SH. M.Ed, 1992, Manajemen Perilaku Organisasi, Erlangga, Jakarta. , 1992, Perilaku Dalam Organisasi; Erlangga, Jakarta.

Prof. Dr. Sondang P. Siagian,M.P.HA.,Ph.D., 1985, Filsafat Administrasi, Gunung Agung, Jakarta.

 DOWNLOAD

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Followers